Growup Institute

Menggali Ide untuk Desain Kode Ternak Nasional

Sarasehan I “Menggali Ide untuk Desain Kode Ternak Nasional”

Sarasehan online yang diselenggarakan pada hari Rabu, 24 Maret 2021 diselenggarakan oleh Grow Up Institute, salah satu yayasan yang bergerak dalam di bidang research and development, yang dipimpin oleh Dr. Daduk Merdika Mansur, ST.,MM memiliki fokus pengembangan sumber daya manusia dan salah satunya adalah dalam bidang peternakan dengan mendapat dukungan oleh Internasional Comitte for Animal Recording (ICAR) dengan bimbingan dan arahan dari Prof. Ir. Ali Agus, DEA, DAA, ASEAN Eng.

Dalam sarasehan yang bernuansa santai namun sarat dengan masukan dan tanggapan yang sangat strategis tersebut dihadiri oleh Direktur Bibit dan Produksi Ternak, DPKH, Kementerian Pertanian (Ir. Sugiono MP) yang sekaligus memberikan sambutan. Sarasehan ini dihadiri pula oleh ketua Forum Pimpinan Pendidikan Tinggi Peternakan Indonesia (Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Suyadi, MS, IPU); Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (Dr. Ir. Idat Galih Permana, M.ScAgr); Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU., ASEAN. Eng); Dekan Fakultas Peternakan Universitas Hasanudin (Prof. Dr. Ir. Lellah Rahim, M.Sc., IPU.); Kepala Pusat Studi Hewan Tropika (Centras) IPB (Dr. Ir. Afton Attabany, MS); Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (drh. Nanang Purus Subendro); Ketua Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (Ir. Yudi Guntara Noor); Sekertaris Eksekutif Perkumpulan Solidaritas Alumni Sekolah Peternakan Rakyat Indonesia (Ramdoni, SPt.); Direktur Utama PT. Buana Integrasi Solusi Infotama (Sodik Ihwan).

Sarasehan yang dipandu oleh Bramada Winiar Putra, S.Pt., M.Si dan Dr. Nurul Chamidah, S.Sos.I., M.I.Kom ini memberikan beberapa butir hasil pembahasan bersama yaitu :

  1. Implementasi Kode Ternak Nasional sebaiknya dilakukan oleh Asosiasi, atau pengembangannya dilakukan oleh akademsi dengan penempatan centra data populasi ternak harus dilakukan oleh Lembaga yang netral serta di tempatkan di pemerintah, sehingga pemerintah ikut serta dalam pengawasanya maupun pemanfaatan data yang ada untuk program kebijakan nasional maupun regional
  2. Perlu adanya langkah baik dalam bentuk voluntary (dimulai dari program asosiasi atau riset akademisi) atau mandatory (dari program-program pemerintah) untuk memulai pelaksanaan system kode ternak nasional di masyarakat.
  3. System kode ternak nasional harus memberikan benefit bagi stakeholder peternakan nasional sehingga implementasinya akan lebih cepat dan multimanfaat
  4. System kode ternak nasional harus memiliki kode yang unik, sehingga tidak terduplikasi, menjamin traceability, memberikan data lengkap dalam system digital, serta dapat menjadi identifikasi geospasial untuk keperluan logistik dan mobilitas ternak
  5. System kode ternak nasional didesain agar selaras dengan standar National Livestock Identification System secara internasional, dalam hal ini mengacu pada International Committee of Animal Recording, dan dalam digit penomoran utama berkisar antara 6-9 digit serta dapat dibaca secara digital (RFID).

Acara sarasehan ini merupakan kegiatan perdana, yang diharapkan akan dilakukan acara lanjutan sehingga diperoleh desain system kode ternak nasional yang siap diterapkan di masyarakat.

Leave a Comment